Foto Terbaru Matahari Ungkap Detail yang Belum Pernah Terlihat
Vacuum Tower Telescope (VTT) yang terletak di Observatorio del Teide, Tenerife, Spanyol, telah menjadi garda terdepan dalam penelitian Matahari sejak tahun 1988. Hampir empat dekade beroperasi, teleskop ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam pemahaman kita tentang bintang terdekat ini.
Kini, dengan hadirnya kamera mutakhir, VTT mampu menghasilkan gambar Matahari yang sungguh memukau. Perangkat inovatif ini, dikembangkan oleh Leibniz Institute for Astrophysics Potsdam (AIP), memiliki kemampuan unik untuk mengambil seratus gambar eksposur pendek hanya dalam empat detik. Data ini kemudian diproses dan digabungkan untuk menghasilkan gambar beresolusi 8K yang luar biasa detail.
Pencapaian ini menempatkan VTT pada posisi strategis. Teleskop ini menjembatani kesenjangan antara tampilan cakram penuh Matahari yang biasa ditangkap oleh teleskop berukuran lebih kecil atau bahkan wahana antariksa, dengan tampilan perbesaran tinggi yang menjadi keunggulan teleskop surya raksasa.
Biasanya, teleskop surya besar memiliki bidang gambar dengan diameter sekitar 75.000 kilometer. Namun, VTT mampu mencakup area yang lebih luas, mencapai diameter 200.000 kilometer. Dengan demikian, struktur skala besar yang aktif di Matahari, beserta perilakunya yang dinamis, dapat diamati dengan lebih jelas dalam konteks yang lebih luas.
"Sejak awal, harapan kami terhadap sistem kamera ini telah terpenuhi, bahkan terlampaui," ungkap Robert Kamlah, yang memimpin proyek ini sebagai bagian dari tesis doktoralnya di AIP dan Potsdam University, seperti yang dilansir oleh IFL Science.
Kemampuan pencitraan cepat yang dimiliki VTT memungkinkan eliminasi gangguan atmosfer Bumi, menghasilkan citra akhir yang jernih dan detail. Teleskop ini mampu menangkap detail sekecil 100 kilometer di permukaan Matahari, serta membuat timelapse yang merekam proses-proses dinamis di Matahari dalam skala waktu 20 detik.
"Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang aktivitas Matahari, penting untuk tidak hanya menganalisis proses fundamental struktur halus dan perkembangan jangka panjang aktivitas global dengan berbagai instrumen. Lebih dari itu, kita perlu menyelidiki evolusi temporal medan magnet di wilayah aktif," tambah Rolf Schlichenmaier, seorang ilmuwan di Institute for Solar Physics.
Perangkat canggih ini dilengkapi dengan filter khusus yang memungkinkan para peneliti untuk mengamati lapisan-lapisan tertentu dari ‘permukaan’ Matahari dan atmosfer bawahnya, yang dikenal sebagai fotosfer dan kromosfer.
Pergerakan plasma di area-area tersebut memiliki peran penting dalam evolusi bintik Matahari. Oleh karena itu, kamera baru ini membuka peluang baru untuk mempelajari pergerakan tersebut dengan resolusi tinggi.
"Hasil yang kami peroleh menunjukkan bagaimana, bersama dengan mitra kami, kami berhasil ‘mengajari trik baru’ pada teleskop yang sudah tua," kata Carsten Denker, Kepala Bagian Fisika Surya di AIP, dengan antusias.
Sebagai informasi, VTT memiliki diameter 0,7 meter. Penerapan susunan kamera serupa pada teleskop yang jauh lebih besar berpotensi menghasilkan resolusi yang bahkan lebih tinggi lagi.