1,1 Juta Jemaah Haji Tiba, Wukuf Arafah 5 Juni 2025

Admin

30/05/2025

4
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Informasi terbaru dari Arab Saudi menyebutkan bahwa, hingga Senin, 26 Mei 2025, sebanyak 1.102.469 jemaah haji dari berbagai penjuru dunia telah tiba di tanah suci. Sebagian besar jemaah memilih jalur udara sebagai moda transportasi utama.

Berdasarkan laporan dari Saudi Gazette pada hari Rabu, 28 Mei 2025, sebanyak 1.044.341 jemaah haji mendarat di berbagai bandara internasional di Arab Saudi. Sementara itu, 53.850 jemaah tiba melalui perbatasan darat, dan 4.278 jemaah melalui jalur laut.

Pihak berwenang setempat menegaskan bahwa pemerintah Arab Saudi berupaya keras memfasilitasi kedatangan para jemaah haji. Hal ini diwujudkan dengan melengkapi seluruh pelabuhan internasional dengan teknologi termutakhir yang dioperasikan oleh petugas yang kompeten dan multilingual. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan pengalaman berhaji yang mulus dan terintegrasi secara digital, selaras dengan visi Saudi 2030.

Di sisi lain, Mahkamah Agung Arab Saudi telah mengumumkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1446 H bertepatan dengan hari Rabu, 28 Mei 2025. Dengan demikian, wukuf di Arafah akan dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Juni 2025. Lebih lanjut, Hari Raya Idul Adha akan dirayakan pada hari Jumat, 6 Juni 2025, seperti yang dilaporkan oleh Saudi Press Agency.

Pengumuman penting ini disampaikan oleh pengadilan tinggi setelah dilakukan pengamatan hilal Dzulhijjah di seluruh wilayah kerajaan. Departemen Penampakan Bulan Sabit Mahkamah Agung mengambil keputusan tersebut setelah menggelar sidang pada Selasa malam, 27 Mei 2025, dengan mempertimbangkan kesaksian dari sejumlah saksi terkait penampakan hilal untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah.

Senada dengan Arab Saudi, sidang isbat yang diadakan di Indonesia juga menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Dengan demikian, Hari Raya Iduladha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah akan dirayakan pada hari Jumat, 6 Juni 2025.

“Setelah menerima laporan dari para pelaku rukyah dan berbagai titik pengamatan hilal di seluruh Indonesia, dapat kami simpulkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu, 28 Mei 2025 Masehi. Oleh karena itu, 10 Dzulhijjah atau Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat, 6 Juni 2025,” jelas Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Konferensi Pers Penetapan 1 Dzulhijjah 1446 H di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Mei 2025.

Dalam seminar rukyatul hilal atau pemantauan posisi hilal, Anggota Tim Rukyatul Hilal Kemenag, Cecep Nurwendaya, sebelumnya telah menyampaikan bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H dipastikan jatuh pada hari tersebut.

“Secara perhitungan, tanggal 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah bertepatan dengan hari Rabu Kliwon. Ini khas khazanah Indonesia ya, Pak, tanggal 28 Mei 2025,” ungkap Cecep. Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga telah menetapkan tanggal yang sama, yaitu 28 Mei 2025, sebagai 1 Dzulhijjah 1446 H, dengan menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.

Menurut Cecep, posisi hilal di wilayah Indonesia telah memenuhi kriteria tinggi hilal minimum, yaitu 3 derajat, dan elongasi minimum 6,4 derajat. Metode penentuan awal bulan Dzulhijjah 1446 H dilakukan melalui kombinasi rukyat dan hisab.

“Tinggi hilal di seluruh wilayah NKRI berkisar antara 0,74 derajat di Jayapura dengan elongasi 3,2 derajat di Banda Aceh, dan 5,84 derajat hingga 7,10 derajat,” terangnya lebih lanjut.

Rangkaian sidang isbat penentuan awal Dzulhijjah 1446 diawali dengan pelaksanaan rukyatul hilal di 114 titik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Arsad Hidayat, perwakilan dari Kemenag, menjelaskan bahwa berdasarkan perhitungan Tim Hisab Rukyat, posisi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk.

“Kondisi ini telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara,” papar Arsad. Sudut elongasi hilal berkisar antara 5° 50,64’ hingga 7° 6,27’ pada saat pengamatan.

Dzulhijjah merupakan bulan ke-12 dalam kalender Hijriah dan memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam. Di bulan ini, terdapat pelaksanaan ibadah haji dan kurban. Sepuluh hari pertama Dzulhijjah dianggap sebagai waktu yang paling istimewa di sisi Allah SWT untuk melakukan amal kebaikan.

Oleh karena itu, mengetahui tanggal 1 Dzulhijjah menjadi sangat penting untuk mempersiapkan diri dalam menjalankan berbagai ibadah, termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah. Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sedangkan puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Setelah itu, umat Islam tidak diperkenankan untuk berpuasa sejak hari Idul Adha dan hari tasyrik yang berlangsung pada tanggal 11 hingga 13 Dzulhijjah. Pada saat yang bersamaan, hewan-hewan kurban yang telah disiapkan disembelih, dan jemaah haji melaksanakan ritual lempar jumrah di Mina.

Bagi jemaah haji yang kondisi fisiknya kurang memungkinkan untuk melaksanakan lempar jumrah secara mandiri, diperbolehkan untuk mewakilkan atau membadalkan lempar jumrahnya. Hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah itu sendiri.