Macron & RI Galang Dukungan Palestina Merdeka?

Admin

30/05/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, memberikan respons positif terhadap kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ke Indonesia.

Kunjungan dari Emmanuel Macron dipandang sebagai sebuah momentum yang krusial dalam mempererat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Prancis. Hal ini juga mencerminkan adanya kesamaan visi antara kedua negara dalam menjawab berbagai tantangan yang bersifat global.

Sarmuji juga menyambut baik rencana Prancis untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang sah di mata internasional. Menurutnya, tindakan ini adalah wujud komitmen Prancis terhadap solusi dua negara yang adil dan berkelanjutan bagi bangsa Palestina dan Israel.

“Langkah yang diambil oleh Prancis ini bukan sekadar simbol diplomatik, melainkan juga sebuah bukti nyata komitmen terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan serta hak asasi manusia. Saya berharap agar langkah ini dapat menjadi pendorong bagi negara-negara lain, khususnya di kawasan Eropa, untuk ikut mendukung pengakuan Palestina sebagai sebuah negara yang sah dan berdaulat,” ungkap Sarmuji dalam keterangannya, pada hari Rabu (28/5/2025).

“Pemerintah Indonesia, melalui Macron, memiliki peran penting dalam merangkul negara-negara lain, terutama di Eropa, untuk mengakui kemerdekaan negara Palestina,” imbuh Ketua Fraksi Partai Golkar tersebut.

Menurut pandangan Sarmuji, rencana pengakuan tersebut merupakan bentuk dukungan yang signifikan terhadap hak bangsa Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri, sebagaimana yang telah ditegaskan dalam berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sejak Proklamasi Palestina pada tahun 1988, sejumlah negara telah memberikan pengakuan, namun pengakuan secara menyeluruh dari komunitas internasional masih menjadi sebuah perjuangan yang panjang.

Sarmuji menegaskan bahwa konflik antara Palestina dan Israel telah berlangsung terlalu lama, menyebabkan penderitaan yang mendalam bagi rakyat Palestina serta ketidakstabilan di tingkat regional. Oleh karena itu, dukungan dari negara-negara besar seperti Prancis memiliki arti yang sangat penting dalam mendorong terciptanya dialog damai dan keadilan.

“Indonesia akan terus berada di sisi rakyat Palestina dan mendukung setiap upaya yang mengarah pada penyelesaian konflik yang adil. Kami berharap, langkah yang diambil oleh Prancis ini dapat menginspirasi negara-negara lain untuk turut berkontribusi dalam mendukung hak Palestina untuk mendirikan negara mereka sendiri,” tegas Sarmuji.

Dalam konteks hubungan bilateral, Sarmuji melihat bahwa hubungan antara Indonesia dan Prancis terus mengalami perkembangan yang positif, terutama di berbagai sektor seperti ekonomi, teknologi, energi bersih, pertahanan, pendidikan, hingga kebudayaan.

“Prancis merupakan mitra strategis bagi Indonesia di kawasan Eropa. Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia menjadi sebuah kesempatan emas untuk memperkuat kolaborasi yang saling menguntungkan, termasuk dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim, transformasi digital, dan ketahanan pangan,” jelas Sarmuji.

Lebih lanjut, Fraksi Partai Golkar menyatakan kesiapannya untuk memperkuat diplomasi parlemen dengan Prancis serta mendorong kerja sama antarlembaga legislatif kedua negara, dengan tujuan untuk menjawab tantangan masa depan secara inklusif dan berkelanjutan.

Sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron telah menyampaikan bahwa Prancis berpotensi mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang merdeka dalam beberapa bulan ke depan.

Macron menyampaikan kepada televisi France 5 pada hari Rabu (9/4/2025) bahwa ia memiliki niat untuk menuntaskan langkah tersebut pada konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai konflik Israel-Palestina, yang akan dipimpin bersama oleh negaranya bersama dengan Arab Saudi pada bulan Juni 2025.

“Kita harus bergerak menuju pengakuan, dan kita akan mewujudkannya dalam beberapa bulan mendatang,” ujar Emmanuel Macron, dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (10/4/2025).

“Saya tidak melakukan ini untuk menyenangkan pihak manapun. Saya akan melakukannya karena pada suatu saat nanti hal itu akan menjadi benar,” tambahnya.

Menteri Luar Negeri Palestina, Varsen Aghabekian Shahin, menyampaikan kepada kantor berita AFP bahwa pengakuan dari Prancis akan menjadi sebuah langkah yang tepat sejalan dengan perlindungan hak-hak rakyat Palestina serta solusi dua negara.